Senin, 25 Agustus 2014

Aku Selalu Cinta Dua Hal: Awan dan Hujan


Pagi ini aku beranjak keluar dengan motorku.
Di tengah jalan ku mendongakkan wajahku melihatmu.
Kau membuatku terpukau saat aku melihatmu dari atas kendaraan roda duaku.
Aku tak berhenti sejenakpun dari perjalananku, begitu pula dari terkejutnya aku melihatmu.
Barisan kawananmu dan goresan warna yang membuatku tak henti menyebut nama Sang Penciptamu.

Kau..yang selalu setia menemani Sang Fajar dan tak pernah benar-benar pergi meninggalkan Sang Bintang.
Kau..adalah jalan menuju langit ke tujuh. Aku bahkan selalu membayangkan bahwa di atas tempatmu berada terbangun kahyangan dengan ribuan bidadari.
Kau..yang menyimpan sejuta pesona rupa yang memiliki seribu misteri di dalamnya.
Kau..tempat segala keindahan, kawan dari matahari dan bulan, tempat bersandar para bintang dan 
Kau adalah satu-satunya tempat yang membuat pelangi tak sungkan menampakkan keindahannya.
Mengapa aku mengagumimu? Di saat kehadiranmu kadang tak diperhatikan?
Kau adalah keindahan..bahkan ketika hanya ada sang putih. Terlebih ketika kawanan warnamu mulai menyatu.

Aku yakin benar kau tak sendiri, kau berkawan. Karenanya aku belajar tentang arti kebersamaan darimu.
Aku mencintaimu layaknya keindahan yang tak henti-hentinya kau berikan saat aku memulai perjalanan pagi hariku.
Sepertinya aku mulai tahu mengapa manusia menyukai momen terbenamnya matahari. Adalah melihatmu dengan keindahan yang menyatu dengan kemegahan Sang Surya.

Aku akan selalu mengagumimu wahai barisan awan yang selalu ingin kusapa.. layaknya aku mengagumi sisi lain dari sahabat sejatimu... Hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar