Pagi ini aku beranjak keluar dengan motorku.
Di tengah jalan ku mendongakkan wajahku melihatmu.
Kau membuatku terpukau saat aku melihatmu dari atas kendaraan
roda duaku.
Aku tak berhenti sejenakpun dari perjalananku, begitu pula
dari terkejutnya aku melihatmu.
Barisan kawananmu dan goresan warna yang membuatku tak henti
menyebut nama Sang Penciptamu.
Kau..yang selalu setia menemani Sang Fajar dan tak pernah benar-benar pergi
meninggalkan Sang Bintang.
Kau..adalah jalan menuju langit ke tujuh. Aku bahkan selalu
membayangkan bahwa di atas tempatmu berada terbangun kahyangan dengan ribuan
bidadari.
Kau..yang menyimpan sejuta pesona rupa yang memiliki seribu
misteri di dalamnya.
Kau..tempat segala keindahan, kawan dari matahari dan
bulan, tempat bersandar para bintang dan
Kau adalah satu-satunya tempat yang
membuat pelangi tak sungkan menampakkan keindahannya.
Mengapa aku mengagumimu? Di saat kehadiranmu kadang tak
diperhatikan?
Kau adalah keindahan..bahkan ketika hanya ada sang putih. Terlebih
ketika kawanan warnamu mulai menyatu.
Aku yakin benar kau tak sendiri, kau berkawan. Karenanya aku
belajar tentang arti kebersamaan darimu.
Aku mencintaimu layaknya keindahan yang tak henti-hentinya
kau berikan saat aku memulai perjalanan pagi hariku.
Sepertinya aku mulai tahu mengapa manusia menyukai momen
terbenamnya matahari. Adalah melihatmu dengan keindahan yang menyatu dengan
kemegahan Sang Surya.
Aku akan selalu mengagumimu wahai barisan awan yang selalu
ingin kusapa.. layaknya aku mengagumi sisi lain dari sahabat sejatimu... Hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar