Jumat, 24 Januari 2014

Dibalik sebuah persahabatan tanpa nama: Kisah S9mbilan Kepompong

“The real test of friendship is: can you literally do nothing with the other person? Can you enjoy those moments of life that are utterly simple?"

Masa-masa sekolah telah berlalu tanpa aku sadari. Kini aku memasuki dimensi baru dalam hidupku. Masih tentang mereka yang selalu menoleh ke arahku ketika langkahku tak secepat biasanya dan mereka yang dengan setia menungguku ketika aku terlalu sibuk dengan duniaku..     Mereka adalah sahabat-sahabat terbaikku. Mereka yang hampir setiap hari bertemu denganku tapi tak pernah bosan menyapaku..

Lima semester berlalu. Itu berarti sudah 30 bulan atau 900 hari dan kurang lebih 21.600 jam waktu yang telah kita lalui bersama..dan akan terus bertambah. Maaf jika aku tidak pandai berhitung. Waktu 5 semester mungkin belum terlalu lama, namun bersama mereka... bertindak bodoh bersama dan menertawai satu sama lain yang membuatku merasa sudah mengenal mereka sejak lama.

Aku pernah mengatakan bahwa nama atau sebutan apapun tidak lebih penting dari makna persahabatannya. Ini terbukti. Kami tidak memiliki sebutan apapun seperti This Is NS! atau This is Kepo (more) Kepo. Tapi tak mungkin tulisan ini tak berjudul bukan? Akhirnya terbesit nama S9mbilan Kepompong. Karena kita yakin suatu saat kita akan menjadi kupu-kupu yang indah...bersama-sama. Tanpa nama atau sebutan, tak berarti persahabatan ini bukan apa-apa. Karena yang kita tau persahabatan adalah seni untuk saling menghargai...
Lalu pertanyaannya..Siapa MEREKA???

Senin, 13 Januari 2014

Wanita Pembenci Rasulullah

“Setiap orang ditindaklanjuti sesuai dengan karakternya.” Nabi Muhammad SAW.
Tersebutlah seorang wanita tua yang sedang melintasi gurun pasir dengan membawa beban yang berat. Walaupun tampak sangat kepayahan, namun ia tetap berusaha membawa barang bawaannya dengan sekuat tenaga. Tak lama kemudian, seorang laki-laki muda datang dan menawarkan diri untuk mengangkat bawaannya. Wanitu malang itu menerima tawaran tersebut dengan senang hati. Laki-laki itu pun mengangkat bawaannya kemudian mereka berjalan beriringan.

“Senang sekali kamu mau membantu dan menemani, saya sangat menghargainya”, kata wanita itu. Ternyata ia adalah seorang wanita yang senang berbicara. Laki-laki itu pun dengan sabar mendengarkan sambil tersenyum tanpa pernah menginterupsinya. Suatu saat dia berkata pada laki-laki tersebut, “Anak muda, selama kita berjalan bersama, saya hanya punya satu permintaan. Jangan berbicara apapun tentang Muhammad! Gara-gara dia, tidak ada lagi rasa damai dan saya sangat terganggu dengan pemikirannya. Jadi sekali lagi, jangan berbicara apapun tentang Muhammad!”.

Jumat, 03 Januari 2014

More Than Kepo: This is Kepo (more) Kepo

Friendship... is not something you learn in school. But if you haven't learned the meaning of friendship, you really haven't learned anything.
Orang yang pandai bersahabat bukanlah mereka yang mengambil mata kuliah persahabatan atau yang mengikuti les persahabatan, mereka adalah orang yang mau belajar untuk menghargai orang lain dan memahami betul arti sebuah toleransi...

Setelah beberapa hari yang lalu saya memposting tentang NS, yang belum tau bisa buka: This is NS! Kemudian saya memutuskan untuk membuat tulisan serupa. Tulisan ini saya dedikasikan untuk mereka yang juga berjalan di samping saya, menepuk pundak saya ketika saya mulai salah arah, dan saya menyebut mereka sebagai...sahabat.

Seperti yang saya katakan bahwa nama atau sebutan apapun tidak lebih penting dari makna persahabatan itu sendiri. Persahabatan juga memberi waktu sampai akhirnya dipertemukan, sedikit cerita... kami baru bersahabat setelah lulus sekolah. Tanpa disadari, adanya persahabatan juga karena persamaan, di luar keunikan yang kami sebut perbedaan. Yes! Kepo-more-Kepo! Dilihat dari nama jelas kami sangat excited dengan kegiatan “me-ngepo”. Tapi untungnya kita masih dalam batasan kepoers normal. Cuma kadang kitanya aja yang gak normal. Tak perlu lama-lama, lets see. This is Kepo-more-Kepo: